Laman

Kamis, 09 Februari 2012

Dunia Anak-anak yang Unik

Kehidupan berubah total setelah aku berumah tangga dan anakku berumur 7 bulan. Tempat kerja yang jauh dari rumah mengharuskan aku untuk berhenti dari kerjaanku yang sangat aku sukai.

Selama 6 bulan lamanya aku menganggur sambil mencari tempat kerja yang baru. Aku akhirnya mengajar part time di sebuah tempat BimBel. Itu bertahan selama 3 bulan dan aku pindah ke tempat kerjaku yang sekarang. Tempat kerja yang sangat menakjubkan.


Aku adalah seorang guru untuk anak-anak usia dini (PAUD). Aku belajar banyak hal di tempat ini. Bahasa Inggris khususnya grammar dan tenses yang sudah mulai acak-acakan mulai dibenahi sedikit demi sedikit. Ini berfungsi ketika aku menulis jurnal harian atau daily report yang akan dibawa dan dibaca oleh orang tua/ wali dari anak-anak. Aku belajar untuk lebih kreatif karena setiap minggu harus ada Art yang akan dibawa pulang oleh anak-anak. Aku belajar membaca buku cerita dan lagu anak-anak. Yang lebih mengesankan adalah aku belajar menjadi seorang Kuli. Hehehe..

Lho, koq belajar jadi kuli yah? Yah dengan kata lain aku menganggap diriku seorang kuli pengangkut anak-anak. Tipe anak yang moody, seperti gasing (tidak bisa duduk dengan tenang) dan rewel  menjadi makananku sehari-hari. Jika aku sedang menjadi asisten pengajar, itu mengharuskan aku untuk selalu membawa anak-anak untuk kembali duduk manis. Dan seringkali aku harus menggendong mereka untuk kembali duduk di tempatnya. Setelah 1 bulan aku bergabung sebagai staf pengajar disini aku sudah sakit hampir 1 minggu. Aku mengalami influenza, demam, pegal-pegal dan batuk secara bergantian. Penyakitku disebabkan karena ditularkan dari anak-anak. Anak-anak yang datang pasti selalu ada yang flu.  Aku mulai menyiasatinya dengan makan yang banyak, minum vitamin dan dibawa santai.

Sampai saat ini pun aku masih terus belajar untuk bagaimana menangani anak-anak yang unik-unik ini. Beberapa dari mereka sangat menonjol dalam hal berlari, memukul atau menangis. Beberapa dari siswa masih ditemani pendamping (mama atau mbak) dan tidak mau berusaha untuk membuat jarak dengan pedampingnya. Mungkin seiring berjalan waktu hal itu akan berubah.

Anak yang suka berlari akan  mendapat Time Out dan duduk di pojok kelas. Anak yang suka ikut-ikutan berlari tetapi bisa dinasehati akan takut jika akan dihukum, sehingga mereka hanya perlu untuk diingatkan. Yang susah adalah memberikan hukuman atau peringatan kepada anak yang tidak mengerti jika dia sedang dihukum. Ada beberapa anak yang seperti itu. Dalam pengerjaan sehari-hari (aktivitas kelas seperti mewarnai dan menempel) tidak fokus pada pengerjaannya. Terkadang apabila kemauannya tidak dituruti, tidak jarang memukul atau menendang orang di sekitarnya. Dari survey yang ada kemungkinan hal itu dilakukan untuk mendapat perhatian dari seseorang (hal itu mudah terjadi pada anak yang sudah memiliki adik di usia 1-2 tahun, atau kurangnya perhatian dari orang tua).

Masih banyak lagi yang aku teliti dan perhatikan. Yang pasti aku belajar bersabar dalam mengurus anakku. Masakkan anak orang aku jaga dengan penuh kesabaran sedangkan anakku tidak? Aku belajar banyak untuk bisa diajarkan kepada anakku. Tuhan, berikan aku kesabaran dan kekuatan untuk bisa terus menjaga anak-anak yang sudah dititipkan oleh Engkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar