Laman

Jumat, 18 Januari 2019

10 Years Challenge

Sekarang sedang tren upload foto dengan perbandingan 10 tahun lalu. Banyak yang berubah?  Tentu saja. Dengan iseng, saya juga mengikuti tren tersebut. Yang berubah dari saya adalah berat badan. Wajar saja untuk seorang wanita yang sudah memiliki suami dan 3 orang anak. Sikap dan kebiasaan saya juga berubah, seperti lebih tekun, dan sigap karena harus memenuhi kebutuhan anak-anak. Terkadang masih belum bisa meredam emosi yang meluap-luap. Untung ada seseorang yang bisa mengerti tabiat saya. Hehehe. Tapi saya selalu berusaha untuk lebih baik lagi, dan mengurangi sikap negatif saya.

Masalah dalam berumah tangga memang tidak dapat terelakkan selama membina suatu hubungan. Tips yang dapat saya bagi adalah Keep in contact. Still communicate. Seberapapun jarak yang memisahkan kalian dengan orang yang disayangi, jangan lupa untuk nelpon walau hanya sekedar menanyakan "apakah kamu sudah makan?". 

Satu hal lagi yang dapat saya bagikan adalah "selalu sediakan makanan untuk mereka yang kamu cintai". Tips ini saya dapat dari rekan kerja saya. Semarah apapun kita saat berkelahi dengan suami, selalu sediakan makanan di meja makan. Apalagi saat dia mau pergi. Tips ini memang sangat ampuh. Jadi walaupun saya marah dan tidak mau bicara, makanan yang saya sediakan sudah sedikit meredam emosi saya dan dia.

Harapan ke depan: saya, suami, dan tiga anak kami tetap dapat bersama. Saling berbagi kasih,  berkat, dan suka cita untuk orang-orang di sekeliling kami.

Ini pertama kalinya saya menulis blog melalui hp, setelah bertahun-tahun tidak pernah aktif. Semoga tulisan saya yang singkat juga dapat memberkati banyak orang. Tuhan memberkati.

Sabtu, 06 April 2013

Karir VS Anak

Sudah 2 tahun berlalu sejak aku meninggalkan pekerjaanku yang sangat kusuka. Aku dulunya adalah seorang programmer untuk perusahaan IT Consultant. Aku menangani bagian Customer Support, yang lebih tepatnya secara langsung berhubungan dengan complaint dan permintaan dari customer. Aku bekerja di tempat itu selama 4 tahun. Sejak aku masih lajang sampai anakku berumur 9 bulan.

Semenjak anakku  lahir, dia lebih sering dijaga oleh mamaku dan pengasuhnya. Aku berangkat ke kantor sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam. Aku hanya akan melihat anakku untuk waktu yang singkat. Mamaku akhirnya harus berangkat ke luar Jakarta karena papaku mendapat pekerjaan disana. Pada saat yang bersamaan pengasuh anakku minta ijin untuk pulang kampung. Wah,, Tebak yang selanjutnya terjadi? Yah aku akhirnya berhenti dari pekerjaanku dan menjaga anakku yang lucu.

Setiap hari aku melakukan pekerjaan rumah tangga yang rumit dan melelahkan. Dalam 2 minggu pertama membuat rambut dan isi kepalaku menjadi keriting. Apa yang harus kulakukan terlebih dulu? Kenapa anakku cepat sekali bangunnya? Kenapa anakku rewel? Kenapa sayuran ini lama sekali dipotongnya? Kenapa gas harus habis sekarang, dan bagaimana aku menggantinya? Kenapa anakku harus makan makanan yang berbeda dari kami? Kenapa pekerjaanku tidak ada habisnya?   AAARRRRRGGGHHHHHHH   :(

Setelah 6 bulan aku bersama dengan anakku, dan mengajarnya berjalan, aku mulai mencari pekerjaan yang bisa kulakukan setidaknya aku bisa cepat sampai di rumah. Aku mengajar BIMBEL dan akhirnya aku menjadi guru pre-school. Anakku diasuh tetanggaku selama aku bekerja.

Minggu kemarin, ada telepon yang tidak terduga datang. Yang meneleponku adalah mantan managerku di pekerjaan yang lama. Dia menawarkan pekerjaan kepadaku di perusahaannya yang baru. Jantungku mau lompat ke luar saking senangnya. Aku seperti diberikan kesempatan sekali lagi untuk kembali ke pekerjaan yang sangat kusuka. Memang ada konsekuensi tidak pulang ke rumah kalau system baru dijalankan untuk pertama kalinya.

Aku berdiskusi dengan suamiku. Dia memintaku berpikir kembali dan kembali berpikir. Mungkin aku bisa berangkat tidak terlalu pagi, tetapi dengan kemacetan kota Jakarta akan membawaku pulang bersamaan dengan bulan dan bintang.Bagaimana dengan perkembangan anak kami nantinya? Dengan pekerjaan yang sekarang,  aku bisa meluangkan banyak waktu untuk anakku. Suatu pilihan yang sulit dan tawaran yang menggiurkan. Mungkin tawaran seperti ini tidak akan datang untuk kedua kalinya tetapi anak dan keluargaku tetap adalah segalanya untukku. Bola kristal yang akan selalu kujaga seumur hidupku. Bola karet (pekerjaan) itu sudah kulempar dengan harapan akan mantul kembali suatu saat. Hehehe.    :"D


Selasa, 16 Oktober 2012

Apa yang akan aku lakukan jika aku menjadi Ryo?

Apa  yang akan aku lakukan jika aku tiba-tiba menjadi cacat atau sakit yang membuatku tidak bisa beraktivitas secara normal?

pertanyaan itu terus mengiang di telingaku di saat aku melihat seorang yang tidak bisa melihat, duduk dan menghabiskan waktunya di pojok ruangan, no socialation, no job, no wife, no talk to much with other, and no ones care.
Rasa penasaran membuatku bertanya apa penyebab si Ryo (bukan nama sebenarnya) menjadi tidak bisa melihat.

Setelah diselidik, ternyata masa muda yang penuh dengan hura-hura ternyata membuat Ryo harus menderita seumur hidupnya. Pada waktu muda dia adalah seorang pemuda yang produktif, dia bekerja di pabrik di daerah tempat tinggalnya. Tetapi, karena kecanduannya mengkonsumsi obat-obatan terlarang membuat dia menjadi kehilangan penglihatannya.Bukan hanya  kehilangan penglihatan tetapi yang lebih penting dan essensial adalah hilangnya rasa percaya diri, dan berkembangnya rasa minder.

Ryo, tinggal dengan keluarga kakaknya karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Ryo selalu bersembunyi jika ada tamu atau orang yang berkunjung ke rumahnya. Jika aku berkunjung, dia juga tidak banyak bicara dan hanya akan menjawab dengan jawaban singkat semua pertanyaan yang aku ajukan. Pada dasarnya, aku selalu ingin membagikan pengalaman yang aku dapat dari guru bahasa inggrisku kepadanya. Tetapi aku merasa tidak cukup dekat dan takut membuatnya merasa tersinggung. Aku juga sangat mengerti kalau tidak semua orang bisa membahas mengenai dirinya dan kehidupannya sendiri, apalagi jika orang itu sangat sensitif, (dan aku termasuk salah satu dari orang yang seperti itu).

Mengenai guruku, inilah yang ingin aku ceritakan dan bagikan untuk Ryo dan untuk semua pembaca blog ini:
Guruku dilahirkan secara normal sampai umurnya mencapai 17 tahun, sebuah kecelakaan membuat dia tidak bisa berjalan dan selalu menggunakan kursi roda. Dia sempat hidup di suatu tempat khusus untuk orang-orang yang mengalami cacat fisik. Dia dilatih disitu dan bekerja juga disitu. Karena dia sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris, kemudian dia mendalami bahasa Inggris yang pada akhirny menjadi satu hal yang membanggakan dari dia. Setelah dia merasa cukup matang, dia akhirnya memutuskan untuk pindah dari tempat itu dan mengontrak rsebuah rumah kecil. Bagaimana aku bisa kenal dengan  P Faiz? aku diperkenalkan temanku untuk bisa les di tempat P Faiz (bukan nama sebenarnya) dan adalah suatu keberuntungan aku bisa les di rumah mungilnya. Kita membentuk kelompok kecil dengan 3 orang temanku yang lain.

Di saat les, bukan saja pelajaran Bahasa Inggris yang aku dapat, tetapi aku juga selalu mendapatkan petuah atau kata -kata bijak yang membagun akhlak dan martabatku sebagai seorang muda. Dia selalu mengingatkanku untuk selalu sayang kepada orang tua. Di kondisinya yang tidak dapat berjalan di mampu merawat ibunya yang sedang sakit dan terbaring di tempat tidur. Kerja keras dan semangatnya membuat dia terlihat lebih normal daripada orang yang sehat.

Aku memang bukan orang yang sempurna untuk dapat mengajari orang lain, aku juga bukan orang yang pernah mengalami hal yang dialami Ryo, tetapi aku ingin menceritakan pengalaman P Faiz sebagai suatu motivasi untuk Ryo dapat melihat hari dengan penuh percaya diri.

Kita memang dilahirkan berbeda seorang dengan yang lain, tetapi Tuhan juga memberikan telenta/ kemampuan yang berbeda kepada masing-masing kita. Jika P Faiz diberikan kemampuan untuk mengajar Bahas Inggris, aku merasa jika aku diberikan kemampuan untuk bercerita kepada orang lain melalui kata dan gambar. Dan aku sangat yakin jika Ryo juga pasti punya sesuatu hobby atau keahlian yang bisa diasahnya. Life is fun when we make laugh in it, and life becomes dark when there is no hope in it.


Thank you very much Mr. Fauzy

 

Rabu, 26 September 2012

Guru Pre-School? oke lah..

Aku adalah seorang guru pre-school yang mengajar anak-anak usia 1 tahun ke atas sampai dengan 4 tahun . Wajah anak-anak yang lucu dan tingkah mereka yang menggemaskan membuatku selalu kangen dan ingin bertemu dengan mereka, tingkah mereka yang terkadang membikin pusing sering membuatku ingin cepat menyudahi jam pelajaran.

Dengan kehadiran anak-anak itu membuat hidupku menjadi berwarna. Sikap mereka yang unik dan tingkah mereka yang aneh membuatku selalu ingin menceritakannya kepada orang-orang yang aku jumpai. Ada Melani yang suka menari, Janice yang suka berlarian, Cherry yang sedang belajar berbicara, Hanif yang sudah mulai duduk manis dan mengerjakan tugas dengan tenang, Aurel yang sering menceritakan kakaknya, Ariqo yang menjadi tren center teman-temannya, dan Izza yang sudah bisa mengikuti rutin kelas dengan baik.

Dengan menjaga anak-anak itu, aku juga belajar bagaimana cara memperlakukan dan mendidik anakku. Walaupun anakku diasuh oleh orang lain, tetapi besar harapanku ketika aku pulang aku dapat memberikan waktu yang berkualitas untuk dia. Aku belajar cara bernyanyi, membacakan cerita, membuat art, mengalihkan perhatian anak sehingga berhenti menangis dan masih banyak lagi.

Di lain pihak, aku cukup senang karena selama ini semua orang tua dapat berkomunikasi dengan baik dengan kami sebagai pendidik. Berbagai macam orang tua pun dapat kita jumpai di sekolahan. Orang tua yang berkarier, maupun ibu yang hanya mengurus rumah tangga. Orang tua dengan level pendidikan tinggi maupun yang biasa saja.

Dengan melihat perkembangan anak-anak dari hari ke hari, dan perubahan ke arah yang lebih baik selalu membuat aku terenyuh dan terharu. Semoga di masa yang akan datang kalian akan tumbuh menjadi orang yang berguna  bagi keluarga dan negara. Amin.

Jumat, 22 Juni 2012

three little monkeys jumping on the bed - children song

three little monkeys jumping on the bed
one fell off
and bumped his head
mama called the doctor
and the doctor said
no more monkeys jumping on the bed

two little monkeys jumping on the bed
one fell off
and bumped his head
mama called the doctor
and the doctor said
no more monkeys jumping on the bed

one little monkey jumping on the bed
one fell off
and bumped his head
mama called the doctor
and the doctor said
no more monkey jumping on the bed

Rabu, 09 Mei 2012

Hypno Teaching

Beberapa hari yang lalu aku ikut dalam trainning singkat yang mengajarkan tentang teknik Hypno Teaching. Aku ingin berbagi tentang apa yang aku dapatkan selama 1 setengah jam (waktu yang singkat untuk mempelajari tentang dunia anak).

Umur yang sangat baik untuk penanaman moral adalah umur 1 - 6 tahun. Saat ini adalah saat untuk mengembangkan otak kanan, seperti imajinasi dan tingkah laku. Otak kiri (untuk pemahaman sesuatu yang rasional seperti membaca dan berhitung) baru akan berkembang setelah anak SD atau di atas 6 tahun, Oleh sebab itu pendidikan jaman dulu baru akan mengajarkan membaca setelah anak duduk di kelas 1 SD.

Apa itu Hypno Teaching?
Hypno berarti suatu daya upaya untuk membuat kondisi seseorang menjadi lebih rileks dan nyaman.
Teaching berarti belajar
Hypno Teaching dapat diartikan sebagai suatu daya untuk membuat seseorang menjadi nyaman,sehingga dapat lebih mudah menyerap ilmu atau pelajaran yang diberikan

Bagaimana untuk menerapkan proses hypno teaching ke dalam lingkungan sekolah?
1. Buatlah suatu awal atau permulaan yang baik. Dengan kata lain anak bisa melihat kalau kita tulus untuk melakukan sasuatu untuk dia.
2. Dengarkan musik atau alunan lagu yang dapat membuat anak lebih nyaman.
3. Apabila anak tidak konsentrasi dalam melakukan sesuatu, dia harus diajarkan dengan cara yang berbeda, mungkin sambil mengalunkan lagu yang dia sukai.
4. Dalam pengajaran kepada anak-anak sebaiknya seorang guru harus dalam posisi yang sejajar. Apabila anak Pre School duduk di bangku mungkin sebaiknya guru dapat berlutut di lantai sehingga posisi menjadi sejajar.
5. Jangan mengucapkan kata-kata negatif
6, Jangan segan untuk meminta maaf kepada anak, apabila guru melakukan suatu kesalahan.

Yang mau saya bahas selanjutnya disini adalah pembahasan nomor 5 mengenai penggunaan kata-kata negatif. Apa itu kata-kata negatif? waktu ditanya mengenai hal itu saya menjawab "kebun binatang". Instrukturnya menggeleng dan mengatakan bahwa sepertinya di jaman seperti sekarang sudah tidak ada lagi pengajaran menggunakan kata-kata kasar seperti itu. Yang dimaksudkan dengan kata negatif adalah suatu kata atau kalimat yang membuat anak-anak menjadi under estimate atau di bawah tekanan.

Contoh penggunaan kata-kata negatif
"Ko kamu tidak bisa-bisa yah"
"Kan kemarin ini sudah diajarkan ,kanapa masih tidak bisa"
"Jangan nakal yah"
Anak akan memasukkan kata-kata tersebut (apalagi yang sering diulang oleh guru atau orang terdekatnya), hal itu akan membuat dia merasa 'saya tidak bisa, saya tidak bisa', 'saya nakal'.

Saat itu kami diminta untuk menutup mata dan tidak membayangkan tentang gajah yang besar oleh instrukturnya. Tetapi yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita adalah justru gajah yang besar. Begitu pula dengan anak-anak. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah bisa memilih mana yang baik dan tidak, anak kecil biasanya hanya akan menangkap dan menyimpan kata-kata yang didengarnya. Sebaiknya dalam penggunaaan bahasa dengan anak-anak harus menggunakan kata-kata yang positif  dengan mengurangi penggunaan kata "Tidak" atau "Jangan".

Ini adalah pelajaran berharga untuk dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan anak-anak kita di rumah ataupun di lingkungan sekitar kita.

Selamat Mencoba



Special Thanks to Ms. Lingga

Mantan Presiden

**  (listen from radio)

A: Eh kamu tahu ga kalo Megawati itu mantannya SBY?
B: Masak sih? Tahu darimana lo?
A: Semua orang bilang begitu, kalo Megawati itu mantan presiden.
B: Hahaha