Laman

Selasa, 16 Oktober 2012

Apa yang akan aku lakukan jika aku menjadi Ryo?

Apa  yang akan aku lakukan jika aku tiba-tiba menjadi cacat atau sakit yang membuatku tidak bisa beraktivitas secara normal?

pertanyaan itu terus mengiang di telingaku di saat aku melihat seorang yang tidak bisa melihat, duduk dan menghabiskan waktunya di pojok ruangan, no socialation, no job, no wife, no talk to much with other, and no ones care.
Rasa penasaran membuatku bertanya apa penyebab si Ryo (bukan nama sebenarnya) menjadi tidak bisa melihat.

Setelah diselidik, ternyata masa muda yang penuh dengan hura-hura ternyata membuat Ryo harus menderita seumur hidupnya. Pada waktu muda dia adalah seorang pemuda yang produktif, dia bekerja di pabrik di daerah tempat tinggalnya. Tetapi, karena kecanduannya mengkonsumsi obat-obatan terlarang membuat dia menjadi kehilangan penglihatannya.Bukan hanya  kehilangan penglihatan tetapi yang lebih penting dan essensial adalah hilangnya rasa percaya diri, dan berkembangnya rasa minder.

Ryo, tinggal dengan keluarga kakaknya karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Ryo selalu bersembunyi jika ada tamu atau orang yang berkunjung ke rumahnya. Jika aku berkunjung, dia juga tidak banyak bicara dan hanya akan menjawab dengan jawaban singkat semua pertanyaan yang aku ajukan. Pada dasarnya, aku selalu ingin membagikan pengalaman yang aku dapat dari guru bahasa inggrisku kepadanya. Tetapi aku merasa tidak cukup dekat dan takut membuatnya merasa tersinggung. Aku juga sangat mengerti kalau tidak semua orang bisa membahas mengenai dirinya dan kehidupannya sendiri, apalagi jika orang itu sangat sensitif, (dan aku termasuk salah satu dari orang yang seperti itu).

Mengenai guruku, inilah yang ingin aku ceritakan dan bagikan untuk Ryo dan untuk semua pembaca blog ini:
Guruku dilahirkan secara normal sampai umurnya mencapai 17 tahun, sebuah kecelakaan membuat dia tidak bisa berjalan dan selalu menggunakan kursi roda. Dia sempat hidup di suatu tempat khusus untuk orang-orang yang mengalami cacat fisik. Dia dilatih disitu dan bekerja juga disitu. Karena dia sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris, kemudian dia mendalami bahasa Inggris yang pada akhirny menjadi satu hal yang membanggakan dari dia. Setelah dia merasa cukup matang, dia akhirnya memutuskan untuk pindah dari tempat itu dan mengontrak rsebuah rumah kecil. Bagaimana aku bisa kenal dengan  P Faiz? aku diperkenalkan temanku untuk bisa les di tempat P Faiz (bukan nama sebenarnya) dan adalah suatu keberuntungan aku bisa les di rumah mungilnya. Kita membentuk kelompok kecil dengan 3 orang temanku yang lain.

Di saat les, bukan saja pelajaran Bahasa Inggris yang aku dapat, tetapi aku juga selalu mendapatkan petuah atau kata -kata bijak yang membagun akhlak dan martabatku sebagai seorang muda. Dia selalu mengingatkanku untuk selalu sayang kepada orang tua. Di kondisinya yang tidak dapat berjalan di mampu merawat ibunya yang sedang sakit dan terbaring di tempat tidur. Kerja keras dan semangatnya membuat dia terlihat lebih normal daripada orang yang sehat.

Aku memang bukan orang yang sempurna untuk dapat mengajari orang lain, aku juga bukan orang yang pernah mengalami hal yang dialami Ryo, tetapi aku ingin menceritakan pengalaman P Faiz sebagai suatu motivasi untuk Ryo dapat melihat hari dengan penuh percaya diri.

Kita memang dilahirkan berbeda seorang dengan yang lain, tetapi Tuhan juga memberikan telenta/ kemampuan yang berbeda kepada masing-masing kita. Jika P Faiz diberikan kemampuan untuk mengajar Bahas Inggris, aku merasa jika aku diberikan kemampuan untuk bercerita kepada orang lain melalui kata dan gambar. Dan aku sangat yakin jika Ryo juga pasti punya sesuatu hobby atau keahlian yang bisa diasahnya. Life is fun when we make laugh in it, and life becomes dark when there is no hope in it.


Thank you very much Mr. Fauzy

 

Rabu, 26 September 2012

Guru Pre-School? oke lah..

Aku adalah seorang guru pre-school yang mengajar anak-anak usia 1 tahun ke atas sampai dengan 4 tahun . Wajah anak-anak yang lucu dan tingkah mereka yang menggemaskan membuatku selalu kangen dan ingin bertemu dengan mereka, tingkah mereka yang terkadang membikin pusing sering membuatku ingin cepat menyudahi jam pelajaran.

Dengan kehadiran anak-anak itu membuat hidupku menjadi berwarna. Sikap mereka yang unik dan tingkah mereka yang aneh membuatku selalu ingin menceritakannya kepada orang-orang yang aku jumpai. Ada Melani yang suka menari, Janice yang suka berlarian, Cherry yang sedang belajar berbicara, Hanif yang sudah mulai duduk manis dan mengerjakan tugas dengan tenang, Aurel yang sering menceritakan kakaknya, Ariqo yang menjadi tren center teman-temannya, dan Izza yang sudah bisa mengikuti rutin kelas dengan baik.

Dengan menjaga anak-anak itu, aku juga belajar bagaimana cara memperlakukan dan mendidik anakku. Walaupun anakku diasuh oleh orang lain, tetapi besar harapanku ketika aku pulang aku dapat memberikan waktu yang berkualitas untuk dia. Aku belajar cara bernyanyi, membacakan cerita, membuat art, mengalihkan perhatian anak sehingga berhenti menangis dan masih banyak lagi.

Di lain pihak, aku cukup senang karena selama ini semua orang tua dapat berkomunikasi dengan baik dengan kami sebagai pendidik. Berbagai macam orang tua pun dapat kita jumpai di sekolahan. Orang tua yang berkarier, maupun ibu yang hanya mengurus rumah tangga. Orang tua dengan level pendidikan tinggi maupun yang biasa saja.

Dengan melihat perkembangan anak-anak dari hari ke hari, dan perubahan ke arah yang lebih baik selalu membuat aku terenyuh dan terharu. Semoga di masa yang akan datang kalian akan tumbuh menjadi orang yang berguna  bagi keluarga dan negara. Amin.

Jumat, 22 Juni 2012

three little monkeys jumping on the bed - children song

three little monkeys jumping on the bed
one fell off
and bumped his head
mama called the doctor
and the doctor said
no more monkeys jumping on the bed

two little monkeys jumping on the bed
one fell off
and bumped his head
mama called the doctor
and the doctor said
no more monkeys jumping on the bed

one little monkey jumping on the bed
one fell off
and bumped his head
mama called the doctor
and the doctor said
no more monkey jumping on the bed

Rabu, 09 Mei 2012

Hypno Teaching

Beberapa hari yang lalu aku ikut dalam trainning singkat yang mengajarkan tentang teknik Hypno Teaching. Aku ingin berbagi tentang apa yang aku dapatkan selama 1 setengah jam (waktu yang singkat untuk mempelajari tentang dunia anak).

Umur yang sangat baik untuk penanaman moral adalah umur 1 - 6 tahun. Saat ini adalah saat untuk mengembangkan otak kanan, seperti imajinasi dan tingkah laku. Otak kiri (untuk pemahaman sesuatu yang rasional seperti membaca dan berhitung) baru akan berkembang setelah anak SD atau di atas 6 tahun, Oleh sebab itu pendidikan jaman dulu baru akan mengajarkan membaca setelah anak duduk di kelas 1 SD.

Apa itu Hypno Teaching?
Hypno berarti suatu daya upaya untuk membuat kondisi seseorang menjadi lebih rileks dan nyaman.
Teaching berarti belajar
Hypno Teaching dapat diartikan sebagai suatu daya untuk membuat seseorang menjadi nyaman,sehingga dapat lebih mudah menyerap ilmu atau pelajaran yang diberikan

Bagaimana untuk menerapkan proses hypno teaching ke dalam lingkungan sekolah?
1. Buatlah suatu awal atau permulaan yang baik. Dengan kata lain anak bisa melihat kalau kita tulus untuk melakukan sasuatu untuk dia.
2. Dengarkan musik atau alunan lagu yang dapat membuat anak lebih nyaman.
3. Apabila anak tidak konsentrasi dalam melakukan sesuatu, dia harus diajarkan dengan cara yang berbeda, mungkin sambil mengalunkan lagu yang dia sukai.
4. Dalam pengajaran kepada anak-anak sebaiknya seorang guru harus dalam posisi yang sejajar. Apabila anak Pre School duduk di bangku mungkin sebaiknya guru dapat berlutut di lantai sehingga posisi menjadi sejajar.
5. Jangan mengucapkan kata-kata negatif
6, Jangan segan untuk meminta maaf kepada anak, apabila guru melakukan suatu kesalahan.

Yang mau saya bahas selanjutnya disini adalah pembahasan nomor 5 mengenai penggunaan kata-kata negatif. Apa itu kata-kata negatif? waktu ditanya mengenai hal itu saya menjawab "kebun binatang". Instrukturnya menggeleng dan mengatakan bahwa sepertinya di jaman seperti sekarang sudah tidak ada lagi pengajaran menggunakan kata-kata kasar seperti itu. Yang dimaksudkan dengan kata negatif adalah suatu kata atau kalimat yang membuat anak-anak menjadi under estimate atau di bawah tekanan.

Contoh penggunaan kata-kata negatif
"Ko kamu tidak bisa-bisa yah"
"Kan kemarin ini sudah diajarkan ,kanapa masih tidak bisa"
"Jangan nakal yah"
Anak akan memasukkan kata-kata tersebut (apalagi yang sering diulang oleh guru atau orang terdekatnya), hal itu akan membuat dia merasa 'saya tidak bisa, saya tidak bisa', 'saya nakal'.

Saat itu kami diminta untuk menutup mata dan tidak membayangkan tentang gajah yang besar oleh instrukturnya. Tetapi yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita adalah justru gajah yang besar. Begitu pula dengan anak-anak. Berbeda dengan orang dewasa yang sudah bisa memilih mana yang baik dan tidak, anak kecil biasanya hanya akan menangkap dan menyimpan kata-kata yang didengarnya. Sebaiknya dalam penggunaaan bahasa dengan anak-anak harus menggunakan kata-kata yang positif  dengan mengurangi penggunaan kata "Tidak" atau "Jangan".

Ini adalah pelajaran berharga untuk dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan anak-anak kita di rumah ataupun di lingkungan sekitar kita.

Selamat Mencoba



Special Thanks to Ms. Lingga

Mantan Presiden

**  (listen from radio)

A: Eh kamu tahu ga kalo Megawati itu mantannya SBY?
B: Masak sih? Tahu darimana lo?
A: Semua orang bilang begitu, kalo Megawati itu mantan presiden.
B: Hahaha

Senin, 02 April 2012

Tangismu adalah Dukaku


Aku adalah seorang yang melankolis, bisa  dikatakan hampir semua adegan tangis di sinetron diiringi dengan tangisanku. Aku merasa saat orang lain menangis aku juga sangat gampang tersentuh. Tetapi hari ini adalah hari yang sangat melelahkan buatku. Aku menangis beberapa kali bahkan sangat sering, juga saat aku menuliskan tulisan ini. Jika air mata ini bisa menghapus rasa sakit suamiku, maka aku akan menangis terus untuk kesembuhan suamiku. Suamiku sudah dirawat 3 hari di rumah sakit, da sudah memasuki hari ke 8 sakitmya. Pada saat hari ke 2 di rumah sakit diketahui dia terinfeksi virus hepatitis. Untuk lebih jelas hepatitis  A, B atau yang lainnya masih menunggu hasil laboratorium.

Hari ini aku ijin tidak masuk kerja, karena suamiku meminta ditemani pada hari pertama kerja dengan harapan mamanya akan menjaganya pada hari berikutnya, tetapi hari ini mama mertuaku mendadak minta pulang, karena rumahnya yang di Bandung belum ditutup gordennya. Ada rasa kesal dan penyesalan yang datang. Apakah sepenting itukah harta dibandingkan dengan sakit yang diderita anaknya? Yah sudahlah, aku tidak mungkin menghalangi dia dengan kepanikan yang akan membunuhnya itu.

Aku sangat down begitu melihat tagihan hari ke 3 dari RS. Apakah semahal ini? Menurut dokter dia baru akan boleh pulang setelah 7 – 10 hari perawatan. Dalam hitunganku itu akan memakan habis semua tabungan kita dan mungkin juga tidak akan cukup. Aku mencoba beberapa pengobatan yang disarankan oleh orang2 di sekitar kami, aku membawaknnya madu, sirup sarang sari dan temulawak. Dia memuntahkan semuanya tanpa ada yang masuk ke dalam  tubuhnya. Apakah yang harus kulakukan? 

Saat tim pelawatan dari gereja kami datang dan mendoakan kami, aku mendengar suamiku terisak sangat kencang. Oh Tuhan, aku sangat sakit melihat dia yang menangis. Malam ini aku sangat ingin ada di sampingnya, tetapi dia menyuruhku pulang karena  kasihan dengan anak kami yang kami titipkan ke tetangga. Oh Tuhan… Memang banyak keluarga yang kami punya, tetapi aku merasa sangat kesepian hari ini. Anakku serasa ikut merasakan kesedihanku, dia terus memandangiku sampai dia tertidur.

Sudah berkali-kali aku merasakan kebaikan dan kebesaran Tuhan di dalam hidupku. Tuhan, kalau boleh tunjukan sekali lagi kemurahanMu dengan kesembuhan untuk suamiku. Terima kasih Bapa untuk kekuatan yang Kau berikan untuk kami sekeluarga. Jangan lepaskan tangan kami sehingga kami tidak jatuh terjerembap, dan kami bisa bangkit lagi.

Untuk suamiku yang saat ini di RS, Tuhan menjagamu.


Sabtu, 17 Maret 2012

Pacarku dimanakah engkau?

Pada saat semua teman-temanku punya pacar, aku juga sangat ingin memiliki seorang pacar. Apakah dengan hadirnya seorang pacar akan dapat membuat hidupku lebih menyenangkan? Yah setidaknya aku tidak akan dianggap 'tidak laku' oleh teman-temanku.

Bagaimana caranya supaya aku membuat seorang atau banyak lelaki jatuh hati padaku? Apakah aku harus membuatkan PR mereka setiap harinya? Apakah aku harus ikut kegiatan Eksra kurikuler supaya dapat terkenal dan punya pacar? apakah aku harus selalu bersolek seperti seorang artis supaya cantik dan menarik? Ataukah aku harus membawakan makanan lebih untuk seseorang mengingat ada yang pernah bilang kalau cinta itu berawal dari mata turun ke perut.

Saat ini aku memang sudah mengikuti kegiatan eksta kurikuler di sekolah. Bidang olahraga yang kutekuni adalah Basket. Mungkin karena mengikuti ke-2 kakakkku yang juga menggemari olahraga basket. Aku memiliki banyak teman, dan berkenalan dengan beberap kakak kelasku.

Kakak kelasku sering bercerita tentang si ini dan itu yang menyatakan perasaanya kepada dia. Dan aku selalu menjadi pendengar yang setia. Setelah beberapa lama, aku mengajukan diri untuk bertanya, kenapa selama ini tidak ada seorangpun yang mendekati aku. Apakah ada  yang salah dengan penampilan atau sifatku? Dia hanya tertawa dan mengatakan kalau tiba saatnya kamu pasti akan mendapatkannya. Aku tetap dengan rasa penasaranku mendrible bola.

Sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 2 SLTP. Itu berarti sudah setahun berlalu sejak usaha pencarian pacar yang kulakukan. Aku tetap aktif di klub basket dan aku memiliki seorang idola, namanya Erick (dia adalah kakak kelasku dan ikut serta juga dalam klub basket Putera). Dia bukan idola semua orang tetapi aku menyukainya. Dari cara jalan sampai cara berbicaranya (walaupun itu hanya aku amati dari jauh saja). Ada beberapa teman Erick yang menyadari kalau aku sering memperhatikannya. Mereka sering menggoda Erick jika berpapasan denganku. Senangnya hati ini, serasa melayang ke negeri di awan (lah, ko jadi lagunya Katon..  :D ) Waktu itu sepulang sekolah aku bertemu dengan Erick dan dia menawarkan diri untuk berjalan bersama. Pipiku serasa merah padam karena sangat malu dan bahagia. Tidak berapa lama dia menanyaakn nomor telepoku dan mulai sering berhubungan melalui telepon. Setelah beberapa minggu kita berhubugan lewat telepon, dia akhirnya memintaku menjadi pacarnya. Dia menembakku di telepon. Aduh aku seperti ketimpa durian runtuh. Tidak menunggu lama aku mengiyakannya.

Apa yang terjadi setelah kami resmi berpacaran, setiap pergi dan pulang sekolah aku pasti akan selalu ditunggunya untuk jalan bersama. Sering teman-teman kami menggoda kami tetapi Erick tidak perduli pada hal itu. Ternyata seperti ini yah rasanya punya pacar, yah selalu ada yang menemani  pergi dan pulang sekolah dan selalu ada tempat curhat. Tetapi dimana teman-temanku yang lain? Setiap kali aku berbicara dengan temanku dan Erick datang, mereka akan pergi dan menjauh dari aku. Apakah ini yang namanya pacaran? kenapa lama-lama berasa asing dan terkucil? Kenapa aku merasa kalau hanya tinggal aku dan Erick yang berada di dunia ini?  Setelah bertanya kepada beberapa teman yah ada beberapa konsekuensi yang memang harus dijalani. Tidak semua orang dapat nyaman jika berada diantara orang yang sedang pacaran, begitu pula sebaliknya.

Setelah 6 bulan berpacaran aku meminta putus dari Erick. Dengan alasan ingin konsentrasi belajar. Aku merasa lega setelah kondisi kembali sama seperti sebelum aku berpacaran dengan Erick. Semua teman dan sahabatku kembali dekat denganku.

Semua memang ada jalan dan caranya. Kita bisa meminta, berusaha dan mencoba, tetapi jika belum saatnya berharaplah kalau semua masih bisa dikembalikan seperti semula. Tetaplah berdoa dan berusaha jika saatnya tiba semuanya pasti diberikan tetapi jika saatnya belum tiba nikmatilah saat-saat menunggu kedatangannya.

Ini tulisan untuk semua JOJOBA (jomblo-jomblo bahagia).

Selasa, 21 Februari 2012

Indahkah akhir hidupku?

Di saat aku berumur 10 tahun, aku berpikir alangkah enaknya jika sudah berumur 17 tahun bisa dianggap dewasa untuk melakukan segala sesuatu, tidak dianggap sebagai anak kecil yang hanya bisa menyusahkan orang tua saja.

Ketika aku berumur 17, aku berpikir alangkah enaknya jika aku berumur 22 tahun, bisa bekerja berpenghasilan dan membeli apapun dengan uangku sendiri. Dengan uangku yang terbatas setiap bulannya apa yang bisa kubeli saat ini?

Ketika aku berumur 22 tahun, aku berpikir alangkah enaknya orang yang berumur 30 tahun, memiliki keluarga dan bisa menjadi seorang pemimpin yang disegani oleh anak-anaknya, bukan menjadi seorang pegawai yang bisa dimarah-marahi seenak jidat bos-nya.

Ketika aku berumur 30 tahun, aku berpikir alangkah senangnya orang yang sudag berumur 50 tahun, dengan anak-anak yang sudah beranjak dewasa. Anak-anak yang sudah mencari jalan kehidupannya masing-masing. Bukan seperti aku sekarang yang kerepotan dengan kencing, muntahan dan BAB dari anakku yang sedang belajar bicara.

Jika aku sudah berumur 50 tahun, apakah aku akan berpikir kalau hari tuaku akan menyenangkan? Apakah di umur 70 tahun aku masih bisa bangga dengan cucuku? Apakah menyenangkan dengan hanya duduk di depan rumah dan ditemani si anjing Blacky yang manis? Apakah menyenangkan untuk selalu terduduk dan melamunkan hal-hal dimana aku berumur 10, 17, 22, 30 dan 50 tahun? Ataukah aku masih dengan bangga menceritakan hari-hari hidupku kepada anak cucuku? I hope my days will full with happiness, till the day is end.

Sabtu, 11 Februari 2012

Ayah

Ayah mertuaku sudah terbaring di rumah sakit 2 minggu lebih. Dan suamiku sudah pulang 2 minggu berturut-turut (setiap hari sabtu dan minggu). Suamiku lahir dan dibesarkan di Bandung, sedangkan sekarang keluarga kami tinggal di daerah Jakarta, butuh waktu 3 - 4 jam untuk pulang ke Bandung.

Ayah mertuaku sudah berumur 84 tahun. Yah umur yang cukup untuk menikmati hidup dan menyatakan kebaikan Tuhan di dalam hidupnya. Bulan Desember kemarin dia meminta CD foto kami terakhir kali, karena dia mau mencetak foto close up-nya. (Papa meminta foto sendiri pada saat kami melakukan foto keluarga) Dia merasa kalau hidupnya sudah tidak akan lama lagi. Saat itu papa hanya sering merasa punggungnya gatal dan susah tidur.

Aku tidak sependapat dengan dia (ayah mertuaku). Menurutku hidupnya masih panjang, karena menurutku sakitnya tidak begitu berat, hanya sakit sebagaimana orang tua. Sebelum kepulangan suamiku yang terakhir, aku sempat menyatakan rasa keberatanku, karena menurutku papa akan baik-baik saja (toh dia juga sudah diperkenankan keluar dari ICU, setelah dokter melakukan penyedotan air yang ada di dalam paru-parunya.) Aku menganggap keluarga kami juga penting, adalah hal yang penting buat kami sekeluarga melakukan refreshing setelah 1 minggu beraktifitas. Setelah debat kecil yang kami lakukan, dia juga akhinrya mengiyakan untuk tidak ke Bandung minggu ini. Aku merasakan kepuasan setelah berhasil membujuknya.

Tidak lama kemudian aku berbaring sambil memandangi anakku. Begitu lucu dan imutnya anak sematawayangku ini. Anakku saat ini berumur 1 tahun 7 bulan. Aku mulai berpikir bagaimana nanti kalau dia sudah besar, kalau dia sudah dewasa dan suatu saat nanti dia akan menikah. Dia akan jauh dariku. Tiba-tiba rasa sedih itu datang. Jika dia sudah menikah nanti dia akan hidup jauh dariku, aku pasti akan sangat merindukan kedatangannya setiap minggu. Bagaimana jika nanti dia banyak kerjaan atau keluarga barunya akan menyibukkan dia?  Oh Tuhan, apa yang sedang kulakukan? Aku takut nantinya istri anakku aka menjauhkan dia (anakku) dariku sedangkan sekarang ini aku sedang melakukan hal yang sama kepada suamiku.

Walaupun dia (suamiku) sudah memiliki keluarga kecilnya sendiri, dia juga masih keluarga dari orang tuanya. Walaupun dia adalah papip dari anakku (papip adalah sebutan anak kami untuk papanya), tetapi dia tetap seorang anak bagi papanya. Aku sungguh sangat menyesali keegoisanku. Aku menghampiri suamiku dan mengatakan dia boleh ke Bandung minggu ini. Dia sangat senang dan bertanya kenapa aku berubah pikiran. Aku menjawab karena minggu depannya lagi dia harus menemaniku ke pernikahan temanku.

Setelah sampai di Bandung dia mengirimkan SMS kepadaku mengatakan kalau kondisi papa agak buruk. Dia tidak meneleponku karena papa tidak boleh banyak berbicara dan bertanya. Papa kehillangan banyak oksigen di dalam tubuhnya sehingga kaki dan tangannya menjadi dingin.  Pada saat ada kesempatan dia meneleponku, aku memberikan semangat kepada suamiku walaupun dia terlihat letih, 2 jam kemudian dia meneleponku dan mengatakan papa sudah pergi. Oh My God..   Papa...   Aku bahkan belum sempat bertemu untuk terakhir kalinya. Kenapa semuanya terasa begitu cepat? Kenapa aku selalu merasa kalau papa belum akan meninggal? Penyesalan memang selalu datang terlambat, yang perlu aku pelajari disini adalah untuk semua orang yag kamu cintai harus kamu berikan yang terbaik, seakan-akan ini adalah hari terakhirmu di dunia.

Rest in Peace, My father Thomas Yuta Kuswara









Seulas Senyum 2

A: "Mulutnya ditutup giginya malah keliatan, apakah itu?"
B: "Orang yang giginya  tonggos"
A: "Salah, jawabannya Resleting "


A: "Turunnya lambat, Naiknya cepat"
B: "Orang yang senang naik angkot, jadi malas mau turun lagi"
A: "Salah"
B: "Pencuri turun bawa barang jarahan, jadi agak lama"
A: "Salah"
B: "Apa dong?"
A: "Ingus"
B :"**%&*#(&#@(#*@&"

Kamis, 09 Februari 2012

Dunia Anak-anak yang Unik

Kehidupan berubah total setelah aku berumah tangga dan anakku berumur 7 bulan. Tempat kerja yang jauh dari rumah mengharuskan aku untuk berhenti dari kerjaanku yang sangat aku sukai.

Selama 6 bulan lamanya aku menganggur sambil mencari tempat kerja yang baru. Aku akhirnya mengajar part time di sebuah tempat BimBel. Itu bertahan selama 3 bulan dan aku pindah ke tempat kerjaku yang sekarang. Tempat kerja yang sangat menakjubkan.


Aku adalah seorang guru untuk anak-anak usia dini (PAUD). Aku belajar banyak hal di tempat ini. Bahasa Inggris khususnya grammar dan tenses yang sudah mulai acak-acakan mulai dibenahi sedikit demi sedikit. Ini berfungsi ketika aku menulis jurnal harian atau daily report yang akan dibawa dan dibaca oleh orang tua/ wali dari anak-anak. Aku belajar untuk lebih kreatif karena setiap minggu harus ada Art yang akan dibawa pulang oleh anak-anak. Aku belajar membaca buku cerita dan lagu anak-anak. Yang lebih mengesankan adalah aku belajar menjadi seorang Kuli. Hehehe..

Lho, koq belajar jadi kuli yah? Yah dengan kata lain aku menganggap diriku seorang kuli pengangkut anak-anak. Tipe anak yang moody, seperti gasing (tidak bisa duduk dengan tenang) dan rewel  menjadi makananku sehari-hari. Jika aku sedang menjadi asisten pengajar, itu mengharuskan aku untuk selalu membawa anak-anak untuk kembali duduk manis. Dan seringkali aku harus menggendong mereka untuk kembali duduk di tempatnya. Setelah 1 bulan aku bergabung sebagai staf pengajar disini aku sudah sakit hampir 1 minggu. Aku mengalami influenza, demam, pegal-pegal dan batuk secara bergantian. Penyakitku disebabkan karena ditularkan dari anak-anak. Anak-anak yang datang pasti selalu ada yang flu.  Aku mulai menyiasatinya dengan makan yang banyak, minum vitamin dan dibawa santai.

Sampai saat ini pun aku masih terus belajar untuk bagaimana menangani anak-anak yang unik-unik ini. Beberapa dari mereka sangat menonjol dalam hal berlari, memukul atau menangis. Beberapa dari siswa masih ditemani pendamping (mama atau mbak) dan tidak mau berusaha untuk membuat jarak dengan pedampingnya. Mungkin seiring berjalan waktu hal itu akan berubah.

Anak yang suka berlari akan  mendapat Time Out dan duduk di pojok kelas. Anak yang suka ikut-ikutan berlari tetapi bisa dinasehati akan takut jika akan dihukum, sehingga mereka hanya perlu untuk diingatkan. Yang susah adalah memberikan hukuman atau peringatan kepada anak yang tidak mengerti jika dia sedang dihukum. Ada beberapa anak yang seperti itu. Dalam pengerjaan sehari-hari (aktivitas kelas seperti mewarnai dan menempel) tidak fokus pada pengerjaannya. Terkadang apabila kemauannya tidak dituruti, tidak jarang memukul atau menendang orang di sekitarnya. Dari survey yang ada kemungkinan hal itu dilakukan untuk mendapat perhatian dari seseorang (hal itu mudah terjadi pada anak yang sudah memiliki adik di usia 1-2 tahun, atau kurangnya perhatian dari orang tua).

Masih banyak lagi yang aku teliti dan perhatikan. Yang pasti aku belajar bersabar dalam mengurus anakku. Masakkan anak orang aku jaga dengan penuh kesabaran sedangkan anakku tidak? Aku belajar banyak untuk bisa diajarkan kepada anakku. Tuhan, berikan aku kesabaran dan kekuatan untuk bisa terus menjaga anak-anak yang sudah dititipkan oleh Engkau.

Jumat, 03 Februari 2012

Bersihnya Suster Berseragam Putih

Apakah kalian pernah berpikir kalau rumah sakit itu adalah tempat yag bersih ataukah tempat yang kotor? karena di tempat-tempat tertentu megharuskan orang steril sehingga bebas dari virus.
Tetapi banyak dari pasien mungkin memiliki bakteri dan virus yang berbahaya. Sehingga banyak dari orang yang sehat tidak ingin ke rumah sakit.

Rumah sakit, khususnya ruangan rawat inap dilarang masuk bagi anak berumur 12 tahun ke bawah. Yah alasan yang bisa diterima adalah karena anak-anak belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk jenis-jenis virus tertentu.

Apakah kamu pernah masuk ke dalam sebuah ruang isolasi/ ruang bayi yang mengharuskan kamu menggunakan baju putih/ hijau yang katanya baju yang steril?  Aku pernah mengalami hal itu, pada saat menjenguk keluarga dan melihat bayi kecilku yang baru lahir.

Aku menulis hal ini bukan untuk menyalahkan peraturan rumah sakit yang mangharuskan orang yag menjenguk pasien harus steril. Yang mau saya bahas disini adalah apakah orang-orang di dalam rumah sakir itu sendiri steril?  Seharusnya semua orang yang berada di rumah sakit termasuk doker dan suster memakai baju dan peralatan yang steril. Beberapa kali saya melihat suster atau orang yang bekeja di rumah sakit menggunakan baju dinasnya (baju putih) dan berjalan kaki atau menunggu bis. Jika musim hujan datang baju putih yang bersih itu terkena cipratan becek air hujan, Apakah terbayang berapa banyak kuman penyakit yang menempel pada baju yang dia pakai pada saat melakukan tugas mulianya.


Apakah suatu beban yang sangat besar jika kalian memakai baju biasa jika di perjalanan dan menggantinya pada saat di tempat tugas (rumah sakit atau klinik). Ubahlah kebiasaanmu, jika kamu ingin supaya orang-orang yang kau rawat mendapatkan hasil yang terbaik. Lakukanlah kebiasaan bersih dari dirimu hai para dokter dan suster,


Ps: Untuk ayah mertua saya yang sedang sakit semoga tetap semangat dan diberi kekuatan oleh Tuhan YME

Sabtu, 07 Januari 2012

Setan Tunda

Hari ini temanku Yeni berulang tahun. She's the one of my best friend. Kita temenan sejak kuliah. Dan sampai sekarang kita masih saling berhubungan. Beberapa kali juga dia pernah main ke rumahku.

Satu hal yang kuingat dari Yeni sampai sekarang adalah: Waktu itu aku pernah meminta dia untuk mengisi bukuku dengan coretan tanggannya. Yah sepatah dua patah kata lah. Dia menulis tentang setan Tunda. Dia mengatakan bahwa harus berhati-hati dengan yang namanya setan tunda. Dia punya beberapa pengalaman mengenai masalah itu.

Contoh  pengalaman yang dihadapi Yeni adalah pada saat dia berpikir untuk mengerjakan tugas kuliah, datang pemikiran lain kalau sebaiknya dia melakukan hal lain karena tugas baru akan dikumpulkan minggu depannya. Keesokan harinya dia juga menunda untuk melakukan tugas karena dia lebih memilih untuk melakukan pekerjaan lain. Sampai pada akhirnya tugas kuliah tidak dapat dia selesaikan.

Dia berkata "Hati-hatilah dengan yang namanya Setan Tunda". Sekali kamu menunda pekerjaan maka kemungkinan pekerjaanmu tidak akan selesai. Jika ada waktu lakukan segera.


Happy Birthday Yen..


Jumat, 06 Januari 2012

Seulas Senyum

Tini: "Yang punya rumah di luar, Yang bukan punya malah di dalam.
         Apakah itu?"
Ria : "G tau, gampang banget. becak kan?"
Tini: "Salah"
Ria : "Masak salah, mang apaan jawabannya?"
Tini: "Yang punya kontrakan lagi nagih uang sewa,
         yang nyewa ngumpet di dalam rumah kagak mau  keluar "
Ria :  ^%$&%@#^&Q*%

Kamis, 05 Januari 2012

Tokek Oke

Terjadi adu mulut diantara 2 orang sahabat.
Wenty: "Emangnya situ oke?"
Agus : "Situ yang Tokek"
Wenty: "Hah..  ##@$@$@^#%#%"


Jealous...

Aku hari ini dijemput pacarku untuk ke gereja bareng. Hari ini malam minggu, seperti biasa ada ibadah Pemuda di gereja. Cuaca memang sedikit mendung. Sudah terbiasa untukku dan pacarku menggunakan jaket, mengingat kami selalu menggunakan sepeda motor. 

Hari itu, dia bertugas sebagai pemain gitar. Dia duduk dekat dengan MC dan berhadapan denganku. Posisi bangku dibuat melingkar. Putri salah seorang teman baikku duduk beberapa bangku dari tempatku. Pada saat cuaca semakin mendingin, ditambah dengan dinginnya AC, Putri yang sedang duduk bangkit berdiri dan meminjam jaket pacarku yang kebetulan saat itu sedang dipakainya. 

Aku terdiam dan berpikir, kenapa dia harus meminjam jaket pacarku dan bukan punyaku. Kenapa pacarku meminjamkan jaketnya pada  Putri? Aku terdiam dengan penuh geram.  Selesai ibadah Putri mendekatiku untuk bersalaman (kebiasaan yang dilakukan setelah selesai ibadah). Aku tidak mempedulikannya. Dan dia akhirnya menyadari kalau aku marah kepadanya. 

Aku membuat perjanjian dengan pacarku untuk tidak melakukan lagi hal yang seperti itu. Aku tidak ingin orang lain memakai bajunya. Apalagi jaket yang dipakainya. Beberapa temanku menyadari permasalahan diantara aku dan putri. Diantaranya Rina dan Joana. 

Aku dipanggil untuk berkumpul beberapa hari kemudian. Dengan penuh perasaan, Rina mengutarakan maksud dari pertemuan yang kita lakukan ini. Tujuannya membuat persahabatan diantara kita seperti sediakala. Dia mempertemukan aku dan Putri dan kemudian meninggalkan kita ber2 didalam ruangan. Putri berkata semua terserah padaku. Karena aku yang marah-marah secara sepihak. Aku juga mengutarakan pendapatku akan sikapnya. Dan Alhasil kita berdua terdiam dan tertawa. Berpelukan dan saling bermaaf-maafan. Persahabatan yang sangat indah. Di dalamnya ada rasa senang, sedih, bahagia, tawa, tangis dan jealous.


Rabu, 04 Januari 2012

Suka Duka di Kantor Imigrasi


Saya sudah membuat paspor kurang lebih 1 tahun yang lalu. Walaupun saat itu belum ada rencana pasti untuk bepergian.
Nah untuk lebih jelasnya ini nih suka duka proses pembuatan paspor yang saya alami. Tadinya, suamiku meminta bantuan orang kantornya supaya dapat dipermudah. Harga yang diminta saat itu 500 ribu per-orang. Yang akan membuat paspor adalah saya dan Jerome (anakku). Suamiku sudah dibuatkan dari tempatnya bekerja.
Setelah dipikir dan ditimbang, kita pun sepakat untuk membuat paspor dengan usaha sendiri, ketimbang harus membayar 1 juta rupiah.

Saat itu bulan Desember, tanggal belasan kalau tidak salah. Suamiku pergi untuk mengambil formulir dan diisi (dibawa pulang). Harga formulir 12 ribu. Dan untuk 2 orang berarti 24 ribu. Pembuatan paspor kami dilakukan di daerah Cipinang mengingat tempat itu lebih dekat ke kantor suamiku (rencananya suamiku yang akan bolak balik ke sana).
Setelah formulir diisi dan kelengkapan surat-surat dibawa. Suamiku pergi ke kantor pembuatan paspor dan mengantri (dia ijin masuk siang ke kantor). Dia sampai disitu jam 8 pagi dan antrian sudah sangat panjang (dari lantai 2 sampai lantai 1 depan pintu masuk). Setelah mengantri,  ternyata dia diberikan secarik kertas untuk jadwal kedatangan berikutnya. Jadi dia mengantri hanya untuk mengambil jadwal kedatangan berikutnya. Wow..

Karena sudah 2 kali minta ijin masuk siang dari kantornya, maka dia meminta saya untuk datang ke kantor cipinang pada jadwal berikutnya yang ditentukan.  Saya datang 3 hari kemudian. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Saya mengantri urutan 265. Dalam sehari sepertinya hanya melayani pembuatan paspor sebanyak 350 buah. Setelah lama mengantri ternyata tiba waktu istirahat. Saya pergi makan dan cepat-cepat kembali lagi karena takut terlewat. Waduh ternyata semua petugas kantor imigrasi makan siang juga. Jadi tidak ada loket yang dibuka pada saat makan siang. Berbeda dengan di bank yang petugasnya makan secara bergilir.  Sambil menunggu saya duduk di lantai (banyak juga orang yang duduk di lantai).  Nama saya baru dipanggil jam 6 malam. (Seharusnya kantornya tutup jam 5). Tertinggal sisa 3 orang terakhir. Saya diberikan secarik kertas untuk kedatangan berikutnya bersama anak saya untuk di foto dan diambil sidik jarinya. Waktu pulang sandal saya putus dan saya harus berjalan tanpa sandal ke toko terdekat. Hari yang melelahkan. T_T

Sekitar 1 mingu kemudian, saya dan anak saya bersama mbak (yang menjaga anak saya) pergi ke kantor imigrasi untuk di foto. Suami saya sudah terlebih dahulu ke sana untuk mengambil no antrian. Kita kebagian nomor 526 (untuk sesi foto penomoran dimulai dari angka 401). Untungnya pengambilan foto kami dilakukan pas sebelum makan siang. Saya tidak terbayang apabila anak saya harus menunggu sampai jam 6 atau jam 7 malam.

Setelah sesi foto, saya dibagi secarik kertas untuk pengambilan paspor. Waktu itu tanggal 23 Desember. Dan paspor akan selesai pada tanggal 5 Januari. Wow.. Proses pembuatan paspor hampir 1 bulan. Jerih payahku terbayar sudah. Pembayaran paspor saya dan anak sebesar  510 ribu rupiah.

Kakakku membuat paspor pada tanggal 23 Desember dan selesai pada 27 Desember. Proses yang sangat kilat. 3 Buah paspor ditunjukkan kepada kami. Dengan ongkos jasa masing-masing orang 700 ribu. Saya jadi teringat proses antrian saya yang begitu lama, mungkin disebabkan oleh sekian banyak orang yang memotong antrian, mengambil jalan pintas dan membayar lebih. Sungguh suatu kebiasaan buruk yang harus diubah oleh rakyat bangsa ini.

Salam



Selasa, 03 Januari 2012

Kelakuan ANEH Teman-temanku

Aku adalah seorang pelajar yang tidak neko-neko. Aku bukan siswa yang bodoh tetapi juga bukan siswa yang terpintar. Nilaiku memang di atas rata-rata kelas. Pada waktu SMU juga aku masuk ke dalam kelas pilihan.  Ada suatu kebanggaan bisa masuk ke dalam kelas pilihan. Teman-temanku juga rata-rata merupakan anak-anak yang pintar.

Kadang aku berpikir kalau anak-anak yang pintar itu memiliki tabiat yang agak "aneh". Hal-hal aneh yang masih aku ingat sampai saat ini:

1. Arif suka memberikan halaman pada setiap lembar buku catatannya. Dan dibagian depan bukunya dibuatkan daftar isi. Ini adalah contoh yang baik yang perlu untuk ditiru. Aku tidak pernah berpikir untuk melakukan hal itu sampai aku melihat buku catatan Arif.

2. Vegie yang suka ceplas ceplos kalau berbicara. Pada saat kelas tidak begitu ramai, aku melihat dia mendekati colokan yang berada di bagian belakang kelas. Dia menyentuhnya dan berpura-pura kesetrum. Tidak ada yang melihat dia kecuali aku. Hahaha.

3. Si A.... yang Sok BETAWI..  Menyatakan perasaannya di Angkot. Aduh Maaaakkkk....  Malunya bukan kepalang.


4. Si Leslie yang kurus dan bertindak sebagai Teacher untuk mengajari pelajaran Kimia di kelas. Leslie memang pintar Kimia,  mangkanya itu jurusan yang diambilnya juga pada saat kuliah.

5. Michael Sohuwat yang suka bernyanyi sambil membunyikan meja. Menepuk2 meja dengan irama yang khas.

Masih banyak lagi hal aneh lainnya.  Senyumku tidak pernah lepas di saat mengenang saat-saat indah sewaktu sekolah dulu.
 

Minggu, 01 Januari 2012

Orang IT yang GapTek

Halo guy's..
Kenalkan nama saya Agustiny Intan.  Tahukah kamu ini kali pertama saya menulis di Blog..

Uggghhhh....  Jangan ketawa yah..  Saya memang lulusan IT dan saya senang dengan dunia IT. Tapi ini benar-benar pengalaman pertama untuk saya menulis di blog dan dilihat oleh beribu bahkan berjuta orang. Apakah saya termasuk salah seorang IT yang GapTek?  (gagap teknologi)
Ssssssttttt...  Jawabannya cukup kamu jawab di dalam hati.  Saya sudah beberapa kali atau cukup sering melihat blog teman2 saya, dan memang saya sangat tertarik untuk membuatnya. Tapi jangankan menulis, mulai darimana saja saya bingung.  Apakah ini disebabkan dengan kesibukan baru saya selama setahun belakangan ini? Kesibukan saya adalah menjadi seorang mama.

Yes, mama adalah seorang pejuang yang tidak pernah mengenal kata LELAH. Apakah begitu ma? (pertanyaan saya kepada ibu saya)  Tapi saya terkadang merasa sangaaaaaat lelah untuk menjalaninya. Kalau menurut teman2 saya, setiap ibu muda memang selalu mengalaminya. PANIK dan merasa dunia akan runtuh.

Jerome (nama anak saya), doakan biar mamim (panggilan anak saya kepada saya) bisa selalu kuat yah, Menjaga Jerome, bekerja, mengurus rumah, dan juga bisa exist di dunia maya. Hehehe..  Yah, seperti menulis blog ini.  Saya ingin cita-cita saya bisa terwujud. Kamu tahu apa cita-cita saya?  Menjadi seorang ibu rumah tangga yang jago browsing atau exist di dunia maya (ini cita-cita saya sejak SMU lho.)

Jangan bosen yah guy's untuk membaca cerita dan keluh kesah saya.

Salam Kenal.